Kamis, 07 Maret 2013
Keutamaan Menuntut Ilmu Agama
Sesungguhnya ALLAH Azza Wajalla tidak akan mencabut ilmu dari seseorang manusia selepas diberikan kepadanya. Akan tetapi dicabut (ilmu itu) dengan dimatikan para ulama. Setiap kali matinya ulama ikutlah ilmu itu bersamanya sehinggalah (satu ketika tiada lagi ulama) kecuali pemimpin (ulama) yang jahil. Jika ditanya hukum, mereka akan memberi fatwa tanpa ilmu, mereka sesat lalu menyesatkan orang lain. (Riwayat Al Bukhari dan Muslim
Dari
Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
من يرد الله
به خيرا يفقهه في الدين
“Barangsiapa
yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam).” [1]
Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan keutamaan yang besar bagi orang yang mempelajarinya, sehingga Imam an-Nawawi dalam kitabnya Riyadhush Shalihin [2], pada pembahasan “Keutamaan Ilmu” mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama.
Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan keutamaan yang besar bagi orang yang mempelajarinya, sehingga Imam an-Nawawi dalam kitabnya Riyadhush Shalihin [2], pada pembahasan “Keutamaan Ilmu” mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama.
Imam
an-Nawawi berkata: “Hadits ini menunjukkan keutamaan ilmu (agama) dan keutamaan
mempelajarinya, serta anjuran untuk menuntut ilmu.” [3]
Imam Ibnu
Hajar al-’Asqalaani berkata: “Dalam hadits ini terdapat keterangan yang jelas tentang
keutamaan orang-orang yang berilmu di atas semua manusia, dan keutamaan
mempelajari ilmu agama di atas ilmu-ilmu lainnya.” [4]
Mutiara
hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini adalah:
- Ilmu yang disebutkan keutamaannya
dan dipuji oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya adalah ilmu agama. [5]
- Salah satu ciri utama orang
yang akan mendapatkan taufik dan kebaikan dari Allah Ta’ala adalah
dengan orang tersebut berusaha mempelajari dan memahami petunjuk Allah
Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam agama
Islam. [6]
- Orang yang tidak memiliki
keinginan untuk mempelajari ilmu agama akan terhalangi untuk mendapatkan
kebaikan dari Allah Ta’ala. [7]
- Yang dimaksud dengan pemahaman
agama dalam hadits ini adalah ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum agama
yang mewariskan amalan shaleh, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan
amalan shaleh bukanlah merupakan ciri kebaikan. [8]
- Memahami petunjuk Allah Ta’ala
dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar merupakan
penuntun bagi manusia untuk mencapai derajat takwa kepada Allah Ta’ala.
[9]
- Pemahaman yang benar tentang
agama Islam hanyalah bersumber dari Allah semata, oleh karena itu
hendaknya seorang muslim disamping giat menuntut ilmu, selalu berdoa dan
meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala agar dianugerahkan pemahaman yang
benar dalam agama. [10]
Langganan:
Postingan (Atom)